Menghargai Pendapat anak


Apa itu Hak Anak ?


Dalam UU no 23 tahun 2020 tentang perlindungan anak : 
Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yangmasih dalam kandungan.
Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuaidengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istridan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya, atau keluarga sedarah dalam garislurus ke atas atau ke bawah sampai dengan derajat ketiga
prinsip-prinsip dasar Konvensi Hak-Hak Anak meliputi :
non diskriminasi;
kepentingan yang terbaik bagi anak
hak untuk hidup, kelangsungan hidup, 
perkembangan; dan
penghargaan terhadap pendapat anak

Hak anak berpendapat itu membangun relationship 
Peran orang tua untuk membangun hubungan bermakna dengan anak menciptakan hubungan bermakna. 

Bagaimana agar kita memahami apa yang anak rasakan? 

Nah mendengarkan anak ada seninya
Kita dapat menanyakan pada anak setiap hari pagi dan malam hari, apa yang ia pikirkan, rasakan, apa ada masalah yang dihadapi atau penyebabnya, bagaimana menyikapinya
Jika anak belum mampu menamai perasaannya maka kita bantu menamai 
Kita bisa gali apa yang ia rasa apa yang anak harapkan kadang berbeda apa yang kita harapkan
Anak perlu mengenali emosi, mampu meregulasi perasaannya kemudian probem solving. 
Jika penyebabnya ketemu maka bisa dibuat kesepakatan agar apa yang anak dan orangtua harapkan akan tercapai.

 
Kapan anak-anak boleh berpendapat?
Sejak anak sudah mampu berkomunikasi 2 arah . 
Kemampuan sosial, bahasa, kognitif, support system,
Membentuk perilaku adapatif anak : Pengalaman panca indra, memahami pengalaman, membentuk makna, organisation of respon,eksekution of respon


Strategi apa yang dipersiapkan untuk membiasakan anak berani berpendapat secara santun?

Hak berpartisipasi :Memberikan akses kepada anak dalam berpartisipasi 
Jika anak mampu berkomunikasi membantu tumbuh kembang anak, kecerdasan verbal linguistik 
Semakin kecil usia anak, kita bisa memasukan banyak kata. 
Ketika anak sudah besar kita mengurangi kata-kata. 
Semakin bayi kita semakin kita banyak bicara dan memahami, mengenal kosakata baru. 
Anak dibawah 6 tahun belum bisa menganggap sesuatu benar atau salah, maka respon kita yang alam ,enn
Kita sebagai role model sebagai ornag tua seperti memberikan jadwal belajar, membersihkan rumah dan bermain. Jika anak ingin bisa membaca dan memantik ketertarikan anak adalah menyontohkan. 

Apa yang perlu kita lakukan agar harga diri anak terbentuk?

Cara berkomunikasi minat dan niat 
Membuat anak bertukar isyarat emosi
Mengatur emosi dan tindakan 
Kita bisa membuat kesepakatan bersama. 
Briefing dan role play agar anak dapat mempersiapkan diri apa saja yang akan dihadapi. Hal yang terencana akan membantu mereka dalam beraktivitas dan memudahkan kita untuk melepas anak, misal disekolah. 
Bahasanya apa yang kita mau, bukan kamu harus. 
Karena fitrah kepemimpinan atau leadershipnya tinggi itu sudah ada, jangan dimatikan. Kalau anak yang leadership tinggi maka jika diberi perintah malah anak menghindar atau membangkang. anak merasa dihargai dan tidak terlukai harga dirinya maka baiknya beri pilihan bukan larangan. 
Kita tidak membandingkan anak, karena setiap anak itu berbeda proses tumbuh kembangnya. Bandingkan anak terhadap yang dahulu, bukan bandingkan dengan anak lainnya. 
Berusaha menerima segala kondisi anak (unconditional love)



Kenapa anak perlu diberi kesempatan dalam berbicara? 
kita harus melibatkan anak dalam keputusan rencana-rencana dirumah. 
Adaptasi 
Berpartisipasi
Problem solving 
Memahami kebiasan dirumah terbawa dan anak siap 
Anak saat mengambil keputusan maka ia akan terbiasa meminta pendapat anggota keluarga , karena perilaku yang diterapkan dirumah adalah kebiasaan. 



Tips berbicara kepada anak :
Jadilah panutan, karena anak peniru ulung bukan pendengar 
Dampingi dengan Bahasa yang digunakan yang biasa digunakan dalam sehari-hari intens dirumah
Mendahulukan kaki dahulu baru suara, jadi didekati sebelum suara atau dibicarakan
Lebih sedikit kata-kata lebih didengarkan 
Komunikasi dengan mata sejajar
Tidak menyambi, mata dan tangan ibu fokus menyimak apa yang anak 
Gesture kita saat menyimak, bila sedih maka kita bisa menepuk pundak anak 
Puji anak sesuai perilakunya
Berikan kalimat tanya terbuka
Diberikan penjelasan yang konkret dan bahasa yang mudah dipahami anak 
Apa itu Hak Anak ?


Dalam UU no 23 tahun 2020 tentang perlindungan anak : 
Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yangmasih dalam kandungan.
Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuaidengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istridan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya, atau keluarga sedarah dalam garislurus ke atas atau ke bawah sampai dengan derajat ketiga
prinsip-prinsip dasar Konvensi Hak-Hak Anak meliputi :
non diskriminasi;
kepentingan yang terbaik bagi anak
hak untuk hidup, kelangsungan hidup, 
perkembangan; dan
penghargaan terhadap pendapat anak

Hak anak berpendapat itu membangun relationship 
Peran orang tua untuk membangun hubungan bermakna dengan anak menciptakan hubungan bermakna. 

Bagaimana agar kita memahami apa yang anak rasakan? 

Nah mendengarkan anak ada seninya
Kita dapat menanyakan pada anak setiap hari pagi dan malam hari, apa yang ia pikirkan, rasakan, apa ada masalah yang dihadapi atau penyebabnya, bagaimana menyikapinya
Jika anak belum mampu menamai perasaannya maka kita bantu menamai 
Kita bisa gali apa yang ia rasa apa yang anak harapkan kadang berbeda apa yang kita harapkan
Anak perlu mengenali emosi, mampu meregulasi perasaannya kemudian probem solving. 
Jika penyebabnya ketemu maka bisa dibuat kesepakatan agar apa yang anak dan orangtua harapkan akan tercapai.

 
Kapan anak-anak boleh berpendapat?
Sejak anak sudah mampu berkomunikasi 2 arah . 
Kemampuan sosial, bahasa, kognitif, support system,
Membentuk perilaku adapatif anak : Pengalaman panca indra, memahami pengalaman, membentuk makna, organisation of respon,eksekution of respon


Strategi apa yang dipersiapkan untuk membiasakan anak berani berpendapat secara santun?

Hak berpartisipasi :Memberikan akses kepada anak dalam berpartisipasi 
Jika anak mampu berkomunikasi membantu tumbuh kembang anak, kecerdasan verbal linguistik 
Semakin kecil usia anak, kita bisa memasukan banyak kata. 
Ketika anak sudah besar kita mengurangi kata-kata. 
Semakin bayi kita semakin kita banyak bicara dan memahami, mengenal kosakata baru. 
Anak dibawah 6 tahun belum bisa menganggap sesuatu benar atau salah, maka respon kita yang alam ,enn
Kita sebagai role model sebagai ornag tua seperti memberikan jadwal belajar, membersihkan rumah dan bermain. Jika anak ingin bisa membaca dan memantik ketertarikan anak adalah menyontohkan. 

Apa yang perlu kita lakukan agar harga diri anak terbentuk?

Cara berkomunikasi minat dan niat 
Membuat anak bertukar isyarat emosi
Mengatur emosi dan tindakan 
Kita bisa membuat kesepakatan bersama. 
Briefing dan role play agar anak dapat mempersiapkan diri apa saja yang akan dihadapi. Hal yang terencana akan membantu mereka dalam beraktivitas dan memudahkan kita untuk melepas anak, misal disekolah. 
Bahasanya apa yang kita mau, bukan kamu harus. 
Karena fitrah kepemimpinan atau leadershipnya tinggi itu sudah ada, jangan dimatikan. Kalau anak yang leadership tinggi maka jika diberi perintah malah anak menghindar atau membangkang. anak merasa dihargai dan tidak terlukai harga dirinya maka baiknya beri pilihan bukan larangan. 
Kita tidak membandingkan anak, karena setiap anak itu berbeda proses tumbuh kembangnya. Bandingkan anak terhadap yang dahulu, bukan bandingkan dengan anak lainnya. 
Berusaha menerima segala kondisi anak (unconditional love)



Kenapa anak perlu diberi kesempatan dalam berbicara? 
kita harus melibatkan anak dalam keputusan rencana-rencana dirumah. 
Adaptasi 
Berpartisipasi
Problem solving 
Memahami kebiasan dirumah terbawa dan anak siap 
Anak saat mengambil keputusan maka ia akan terbiasa meminta pendapat anggota keluarga , karena perilaku yang diterapkan dirumah adalah kebiasaan. 



Tips berbicara kepada anak :
Jadilah panutan, karena anak peniru ulung bukan pendengar 
Dampingi dengan Bahasa yang digunakan yang biasa digunakan dalam sehari-hari intens dirumah
Mendahulukan kaki dahulu baru suara, jadi didekati sebelum suara atau dibicarakan
Lebih sedikit kata-kata lebih didengarkan 
Komunikasi dengan mata sejajar
Tidak menyambi, mata dan tangan ibu fokus menyimak apa yang anak 
Gesture kita saat menyimak, bila sedih maka kita bisa menepuk pundak anak 
Puji anak sesuai perilakunya
Berikan kalimat tanya terbuka
Diberikan penjelasan yang konkret dan bahasa yang mudah dipahami anak 

Leave a comment