Dikala panggilan Eboooook (bukan e-book) lagi hits di jagat Bikini (bini kekinian) dan dunia per-emak-an, lain halnya dengan Miyo.
Jika sedang kesal Miyo selalu mengucapkan kata yang ia inginkan dengan akhiran -wa..
Contohnya : “cucuwaaaa”, “ibuuuwa”, “nenenaa”, dll…
entah siapa yang mengajari atau meniru darimana tapi kata-kata tsb kalau sudah diucapkan tidak bisa dibantah.
Akhirnya sesaat setelah kesal karena tidak diberikan nenen (Miyo tahap usia menyapih), maka pada saat ia sudah lega mendapatkan nenennya saya mulai menasehatinya sambil bercanda.
saya : “Miyo, kalau marah ngomong yang jelas,”
miyo : tertawa malu
Saya: “Gimana nak? bu, Miyo mau nenen. bu, Miyo mau susu, bu, Miyo mau main” sambil mengeja tiap kata dan menunggu Miyo mengikuti ucapan saya.
saya : “Nah, gitu dong, masa…….nenenaaaa, susuaaaaa….” sambil ketawa nyindir hihihi..
Miyo tertawa tiap saya mengulang kata-katanya pas marah.
Nah menasehati saat sedang posisi anak nyaman juga dapat diselingi dengan bercanda dan kata yang simple tapi teringat. (KISS).
Setelah tidur siang dan mulai ngambek sama bapaknya, saya mengingatkan kembali sambil menatapnya dan berada di dekatnya dengan intonasi yang rendah
“Miyo gimana tadi ngomongnya?”
bu… Miyo… mau…. main.
🙂
nyaritakakenkidung 